Selasa, 06 November 2007

"Okapi, Hewan Aneh Paduan Zebra-Jerapah"

Satu lagi spesies fauna unik. Kali ini tim konservasionis secara tak sengaja menemukan hewan aneh menyerupai jerapah di Taman Nasional Virunga, Congo, Afrika. Keberadaan hewan aneh tersebut sesungguhnya sudah dicurigai sejak tahun 1959. Namun karena jarang terlihat dan sulit dideteksi, maka eksistensi hewan yang dinamakan okapi ini masih menjadi tanda tanya. Survei teranyar yang dilakukan WWF dan Institut Congolais pour la Conservation de la Nature (ICCN) telah berhasil menemukan jejak 17 ekor okapi.


Berarti okapi memang nyata ada, hanya populasinya kian susah dijumpa.Bernama lat in Okapia johnstoni, mamalia ini endemik hutan hujan Ituri, Afrika. Walau belang-belang hitam putih di tubuhnya mirip zebra, ilmuwan menyatakan bahwa okapi lebih berkerabat dengan jerapah. Keberadaan okapi jarang diketahui orang di luar Kongo. Baru pada 1901, sejumlah pemerhati lingkungan menemukannya, namun itu pun masih sangat sedikit. Warna dasar okapi adalah hitam dengan garis-garis putih pada bagian kaki belakangnya. Dari jauh sepintas okapi mirip zebra. Warna belang ini disinyalir sebagai alat identifikasi induk okapi terhadap anaknya. Selain itu juga berfungsi sebagai kamuflase bagi hewan pemangsanya. Bentuk tubuhnya sendiri mirip jerapah, tapi dengan leher sedikit lebih pendek. Ciri khas okapi lainnya adalah lidahnya yang berwarna biru dan sangat panjang. Cukup panjang hingga mampu menggapai matanya. Dengan lidah ini okapi membersihkan mata dan telinganya. Selain itu okapi juga memiliki pendengaran yang sangat tajam untuk mendeteksi keberadaan predator utama mereka, singa.Panjang tubuh okapo antara 2-2,5 meter dengan berat 200-250 kilogram. Mamalia unik ini memangsa dedaunan, rumput, buah dan jamur. Mereka adalah hewan nokturnal, mencari makan di malam hari. Masa mengandungnya 420-450 hari. Bayi okapi lahir dengan bobot 14-30 kilogram. Lama tidur yang dibutuhkan okapi hanya lima menit saja dalam satu hari. Benar-benar hewan unik yang sangat langka.

Read More......

Pulau Paskah = Misterius

Sebuah pulau terpencil di kawasan Pasifik selatan merupakan rumah bagi patung-patung batu raksasa, kehadiran mereka menakjubkan para ilmuwan, arkeolog dan turis. Penduduknya disebut orang sebagai “Rapanui” dan pulaunya disebut “Rapa Nui” atau Rapa Besar, juga dikenal sebagai “Pulau Paskah”. Terletak 2,300 mil disebelah barat Amerika Selatan dan 2,500 mil disebelah timur Tahiti. Pulau Paskah termasuk salah satu tempat yang paling terisolasi dan misterius di Bumi ini.


Pulau Paskah mulai masuk kedalam sejarah Barat ketika penduduk setempat menyambut kedatangan pelaut Belanda pada abad ke 18 ke Te-Pito-O-Te-Henua (Pusat Dunia). Kapal Belanda yang dipimpin oleh Laksamana Jacob Roggeveen tersebut, tiba di pulau itu bertepatan pada hari Paskah tahun 1722, lalu mereka memberi nama pulau tersebut sesuai dengan nama perayaan itu. Setibanya disana, mereka menjumpai patung-patung batu raksasa yang mengagumkan itu. Patung-patung tersebut dinamakan Moai, yang berarti “rupa”, berdiri tegak diatas podium batu besar yang dinamakan “Ahu”. Mahkota dikepala patung tersebut adalah bulat berjambul yang terbuat dari batu merah.

Patung Moai itu dipahat dari batu yang berasal dari Rano Raraku, gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi di pulau tersebut. Lalu bagaimana batu-batu raksasa seberat 14 sampai 80 ton ini dipindahkan dari gunung ke beberapa tempat “Ahu” yang tersebar di pulau tersebut, masih merupakan sebuah teka-teki yang belum terpecahkan. Menurut dongeng penduduk setempat, nenek moyang mereka menggunakan “Mana” atau kekuatan supernatural untuk memerintahkan para “Maoi” itu berjalan sendiri ke atas podium batu. Ada beberapa teori lainnya yang berusaha memecahkan misteri artifak ini. Beberapa diantaranya percaya bahwa pulau ini adalah ujung dari daratan yang ada pada peradaban prasejarah, sedangkan yang lainnya berspekulasi adanya keterlibatan kehidupan luar planet.

Para Moai ini telah menarik sejumlah besar peneliti yang berusaha untuk mengetahui asal usul dan rahasia mereka. Katherine Rutledge, seorang arkeolog yang menyelidiki pulau Paskah pada tahun 1914, telah memetakan lokasi dari patung2 raksasa tersebut. Pada akhir bukunya yang berjudul “Misteri Pulau Paskah”, dia menulis “…dan saat ini cerita telah dikisahkan. Saat expedisi berlangsung, kami berharap dapat membawa beberapa kepingan puzzle baru yang bisa diletakkan, yang nantinya dapat dipelajari, akan tetapi bantuan dari setiap pembaca diperlukan untuk dapat membawa lebih banyak lagi kepingan puzzle baru, dari berbagai belahan bumi, dengan demikian kesendirian dapat menjadi jawaban akhir dari Misteri Pulau Paskah.”

Untuk dapat menyelidiki misteri ini, anda dapat terbang dengan pesawat dari Santiago, Chili dan singgah di Tahiti. Pulau ini menawarkan beraneka pemandangan mulai dari kawah gunung berapi, pembentukan lava dan bebatuan disepanjang garis pantai yang juga tersedia area untuk berenang di pantai Anakena. Cuacanya bertemperatur sedang dengan rata-rata 80 F pada musim panas dan 50 F dimusim dingin. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website www.islandheritage.org , disana juga tersedia beberapa website bagi yang mempunyai rencana untuk berkunjung ke pulau tersebut.

Pulau Paskah merupakan sebuah misteri yang masih menunggu untuk ditemukan kepingan puzzle baru lebih banyak lagi untuk membuka kunci kebenaran dan menjawab misteri pulau Moai raksasa tersebut.

Read More......

Misteri Planet Dengan 3 Matahari????

Planet yang keberadaannya hampir tidak mungkin ini dideteksi para astronom AS, dan dipublikasikan hari Kamis di journal Nature. Formasi aneh ini disebut tidak mungkin karena ia bertentangan dengan teori mengenai pembentukan planet.

Adapun sang planet berupa raksasa gas seperti Jupiter, hanya sekitar 14 persen lebih besar. Ia mengorbit bintang utama dari trio bintang yang dikenal sebagai HD 188753, pada arah rasi bintang Cygnus. Waktu orbitnya sekitar 80 jam.


Trio bintang dan planetnya itu berada pada jarak sekitar 149 tahun cahaya dari Bumi. Satu tahun cahaya adalah jarak yang bisa ditempuh cahaya dalam setahun atau sekitar 9.600 milyar kilometer. Sedangkan jarak objek-objek itu satu sama lain kira-kira 8 juta kilometer atau sama dengan jarak antara Matahari dengan Saturnus.

Bila kita berdiri di permukaan planet itu, maka kita akan melihat tiga Matahari di langit, walau planet mengorbit bintang utama yang berwarna kuning. Menurut para astronom dari California Institute of Technology, bintang lain yang lebih besar berwarna jingga, dan satunya yang lebih kecil berwarna merah.

Penemuan ini tentu saja akan menjatuhkan teori yang menyebutkan bahwa planet-planet terbentuk dari debu dan gas yang mengelilingi sebuah bintang tunggal. Temuan juga akan membuat para ilmuwan mencari planet-planet baru di tempat yang dahulu tidak diperhitungkan.

"Dengan temuan ini kita menjadi tahu bahwa ada lebih banyak planet di luar sana dibanding perkiraan kita," komentar Maciej Konacki, astronom dari Caltech yang menuliskan artikel riset di Nature. "Selama ini kita mencari planet hanya di bintang-bintang tunggal. Kini pilihannya lebih banyak."

Konacki, dalam tulisannya, menyebut jenis planet baru ini sebagai planet type Tatooine. Nama ini diambil dari planet dengan Matahari ganda, dimana klan Skywalker berasal dalam cerita Star Wars.

Fakta bahwa sebuah planet bisa terdapat dalam sistem multi bintang adalah sesuatu yang menakjubkan. Perlu diketahui, sistem bintang ganda (binary) dan sistem multi bintang cukup banyak ditemukan di galaksi kita. Jumlahnya bahkan 20 persen lebih banyak daripada sistem bintang tunggal.

Sejauh ini kebanyakan planet extrasolar - berada di luar tata surya kita - ditemukan dengan cara mengamati karakteristik goyangan cahayanya, yang memperlihatkan adanya gaya tarik gravitasi objek lain, yang kemungkinan besar adalah planet.

Metode di atas kurang efektif dipakai untuk mencari planet pada sistem binary atau multi bintang. Selain itu, teori menyebutkan bahwa planet-planet tidak terbentuk di lingkungan seperti ini. Oleh karenanya Konacki mendapatkan planet Tatooine-nya dengan mengukur kecepatan objek-objek di sistem multi bintang.

Ada yang menduga planet ini sebetulnya bintang ke-empat yang lebih kecil. Tapi ada juga yang menduganya sebagai planet berinti padat. Untuk mencari jawabannya, para astronom akan melakukan penelitian untuk mengetahui lebih jauh mengenai planet misterius ini.

Read More......

Monster "Loch Ness"

Sekumpulan peneliti dari BBC pada Juli 2003 lalu tiba di tepian Danau Loch Ness, Scotland. Kehadiran mereka di danau seluas 56.4 kilometer persegi itu bertujuan untuk membongkar misteri yang sudah terlalu lama membingungkan khalayak ramai , tidak saja penduduk di Scotland tetapi di seluruh dunia.
Sudah sangat lama misteri itu terdengar , berpuluh-puluh kisah penampakan telah dilontarkan dari mulut para saksi , tetapi eksistensi sebenarnya dari raksasa di dasar danau Loch Ness masih menjadi enigma yang tidak berkesudahan.

Beberapa saat , para peneliti menikmati pemandangan danau Loch yang mendamaikan hati . Dalam keheningan , mereka mungkin tertanya-tanya , benarkah terdapat raksasa yang bersembunyi di bawah permukaan air danau itu?


Apakah raksasa danau yang kerap dipanggil "Nessie" itu benar-benar eksis?. Ia didakwa sudah sangat lama mendiami danau Loch dan banyak penduduk setempat mengaku pernah melihatnya sejak kemunculan pertamanya di sekitar abad ke-enam.
Akan tetapi, Nessie lebih kerap menyembunyikan diri-nya. Berabad-abad berlalu, akhirnya Nessie menjadi legenda penduduk setempat.

Kisah legenda itu mulai kembali menarik perhatian dunia ketika pada 22 Juli 1933 , ketika seorang lelaki bernama Spicer dan isterinya tersentak kaget melihat makhluk yang sangat besar melintas di hadapan mereka.
Mereka melihat makhluk raksasa berleher panjang bergerak ke arah danau sebelum akhirnya menghilang di sebalik semak tebal.

Read More......

Monster "Tian Chi"!!!!!!!!!

Jauh di gugus Pegunungan Chang Bai, Provinsi Ji Lin di daerah utara RRC, ada sebuah danau kaldera nan indah bernama Tian Chi. Danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik 2 juta tahun lalu itu menyimpan misteri yang belum terpecahkan. Tentang penampakan sosok makhluk monster misterius...

Kontroversi Monster Tian Chi

Makhluk apakah yang sering dilaporkan muncul di Danau Tian Chi? Sejumlah ahli, peneliti, dan analisis belum bisa menyimpulkan apa-apa. Bukti-butki yang terkumpul dalam seratus tahun belum bisa memberikan jawaban mengenai jenis makhluk tersebut.

Namun dari sejumlah besar laporan yang diteliti, terutama detail dalam 20 tahun terakhir mengacu pada gambaran sosok yang sama. Makhluk itu memiliki leher yang panjang dan kurus (sepanjang 1,5 meter), ekor yang panjang, badan yang besar dan tambun, kulitnya berwarna abu-abu gelap atau abu-abu muda, ada pola warna putih melingkar di bagian paling bawah lehernya.


Makhluk itu selalu dilaporkan muncul dari tengah danau, yaitu bagian perairan yang terdalam dari Danau Tian Chi. Melakukan pergerakan berenang menuju tepi, muncul tiba-tiba dan menghilang tiba-tiba dengan riak air yang khas. Berdasarkan seleksi laporan-laporan yang masuk, diyakini bukan hanya satu monster yang menampakkan diri di Tian Chi tetapi pernah ada laporan kemunculan sampai dua puluhan ekor.

Ada yang berspekulasi bahwa makhluk ini kemungkinan sejenis dengan yang muncul di danau Loch Ness, Skotlandia. Namun sebagian pemerhati kriptoozoologi (ilmu tentang makhluk aneh) lebih yakin bahwa gambaran tentang makhluk tersebut lebih dekat dengan jenis dinosaurus berleher ular yang diduga pernah merajai perairan dalam zaman Jurassic pada 5-10 juta tahun lalu. Merujuk pada spesies dinosaurus air plesiosaurus (berukuran 3-5 meteran) atau Elasmosaurus (berukuran 8-15 meter).

Namun pendapat tentang ini ditepis oleh pemerhati sejarah geologi bumi. Alasannya, Danau Tian Chi berdasar catatan penelitian terbentuk pada masa 2,8 juta tahun lalu dan beberapa kali mengalami perubahan bentuk akibat aktivitas vulkanik. Sementara kedua dinosaurus itu hidup dan lenyap sekitar 2 juta tahun sebelum Danau Tian Chi dan kaldera gugus Pegunungan Chang Bai membentuk formasi yang bisa terlihat hari ini.

Terlepas dari kontroversi para ahli dari bidang perhatian yang berbeda itu, sebuah tanggapan lain dari kelompok skeptis dengan penuh prasangka menuding bahwa kemunculan makhluk monster di Tian Chi tak lebih dari tipuan dan taktik pariwisata semata. Dengan menghembuskan isu atau merekayasa "monster" bikinan, turis disuguhkan sebuah misteri. Dan misteri yang mengundang penasaran akan memikat turis untuk mengunjungi Danau Tian Chi!

Lalu kelompok lain berpendapat mungkin saja monster Danau Tian Chi hanya salah identifikasi terhadap fenomena alam, akibat letaknya yang berada di ketinggian 2.189 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi beberapa puncak gunung. Atau bisa saja itu adalah makhluk yang belum diketahui spesiesnya dalam kajian zoologi.

Read More......

Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle), terkadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.

Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa


Sejarah awal

Pada masa pelayaran Christopher Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area.

Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’ , setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa disebut.

Kronologi dari beberapa peristiwa terkenal
1840: HMS Rosalie
1872: The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda
1909: The Spray
1917: SS Timandra
1918: USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran
1926: SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk
1938: HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang
1945: Penerbangan 19 menghilang
1952: Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang
1962: US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
1970: Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town.
1972: Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
1976: SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus
1980: SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
1995: Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien
1997: Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman
1999: Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent

Penjelasan yang meragukan

Perusahaan asuransi laut Lloyd's of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus.

Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas methana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.

Ada yang mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat tersebut merupakan pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau diusik oleh manusia,sehingga kendaraan apapun yang melewati teritorial tersebut akan terhisap dan diculik. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda,sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam. Dan bahkan ada yang mengatakan Segitiga Bermuda merupakan pusat bertemunya antara arus air dingin dengan arus air panas,sehingga akan mengakibatkan pusaran air yang besar/dasyat.

Meskipun beberapa teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan sebab munculnya tambahan seperti benda asing bersinar yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan menara pengawas terputus dan pesawat lenyap.

Read More......

Senin, 05 November 2007

Puisi "Teknologi"

Teknologi..........

Tanpamu kami takkan maju seperti ini

Hingga..........

Akhir dunia nanti

R.H


Read More......